RSS

kami melayani pemesanan berbagai macam souvenir untuk pernikahan, hajatan, oleh-oleh, dll sesuai kebutuhan anda., silahkan hub. 0821 3722 2267 for fast respon *griya flanel ramah dan memuaskan*

terasi

Terasi

Pengenalan Terasi
Terasi adalah produk awetan dari ikan atau udang rebon segar yang telah diolah melalui proses pemeraman atau fermentasi, disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran yang berlangsung relatif lama (sekitar 20 hari). Terasi umumnya berbentuk padat, teksturnya agak kasar, dan mempunyai kekhasan berupa aroma yang tajam namun rasanya sangat gurih.
Terasi yang diperdagangkan secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan bahan bakunya, yaitu terasi udang dan terasi ikan. Terasi udang biasanya memiliki warna cokelat kemerahan, sedangkan terasi ikan berwarna kehit
aman. Seperti telah disebutkan diatas, idealnya bahan baku pembuatan terasi adalah ikan atau udang (rebon) yang masih segar. Namun dalam praktiknya sebagian perajin terasi yang nakal banyak menggunakan ikan busuk atau limbah (kepala) udang sebagai bahan bakunya. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya produksi, namun tentusaja terasi yang dihasilkan akan memiliki kualitas (baik rasa maupun aroma) yang buruk bahkan membahayan kesehatan.
Selain terasi, dikenal juga petis sebagai bahan pangan olahan dari ikan atau udang. Petis banyak digunakan dalam hidangan khas Jawa Timur. Banyak dihasilkan oleh industri rumahan di daerah pantai. Seperti halnya terasi, petis juga merupakan hasil fermentasi udang atau ikan yang ditambahkan gula atau garam. Berbeda dengan terasi yang umumnya berbentuk padat atau serbuk, petis berbentuk cairan kental (pasta) dan mempunyai aroma yang kuat dan sangat baik.

Kandungan Zat Gizi
Berdasarkan bahan baku pembuatan terasi yang berupa udang dan ikan-ikan kecil, dapat disimpulkan bahwa terasi mempunyai kandungan protein, kalsium dan yodium yang cukup tinggi. Energi 147 Kal; Protein 30.0 gr; Lemak 3.5 gr; Karbohidrat 3.5 gr; Kalsium 100 mg; Fospor 250gr. Namun perlu diingat bahwa penggunaan terasi dalam hidangan relatif sedikit sehingga peranan zat gizi bagi tubuh juga sangat kecil, karena fungsinya dalam makanan hanyalah sebagai penyedap.
Manfaat TerasiTerasi merupakan bahan penambah rasa gurih dengan aroma khas yang menggugah selera untuk berbagai jenis makanan terutama sambal, tumisan maupun hidangan berkuah. Terasi jarang dikonsumsi secara langsung dan tersendiri, biasanya digunakan dalam jumlah yang relatif sedikit dan dicampurkan dengan bahan lain.
Pemicu AlergiGejala umum yang biasa timbul pada orang yang alergi terhadap terasi hampir sama dengan gejala alergi terhadap alergen lainya antara lain timbulnya rasa gatal, bintik-bintik kemerahan pada kulit, bersin nafas berbunyi, diare dlb. Kejadian alergi terhadap makanan tertentu (dalam hal ini terasi) umumnya disebabkan oleh faktor keturunan. Misalnya bila orang tuanya mempunyai kecenderungan alergi maka anak-anaknya kemungkinan menjadi rentan terhadap alergi. Untuk melawan gejala alergi bisa diberi obat berupa antihistamin dan yang terpenting adalah menjauhi bahan pemicu alerginya (alergen).
Alergi pada terasi banyak penyebabnya, pertama karena seseorang mempunyai bakat alergi terhadap udang atau ikan sekalipunkedua jenis bahan tersebut untuk pembuatan terasi yang berkualitas. Kedua, kemungkinan alergi dapat terjadi selain pada orang yang mempunyai bakat alergi dapat juga terjadi pada orang tanpa bakat alergi. Hal itu disebabkan karena bahan baku yang digunakan sudah busuk atau terkontaminasi dengan bahan lain yang dapat menyebabkan alergi.
Bau Tak Sedap Pada Daerah KewanitaanAda sebagian masyarakat terutama kaun hawa merasa takut untuk mengonsumsi terasi karena informasi yang beredar di masyarakat mengatakan bahwa mengonsumsi terasi mengakibatkan bau yang tidak sedap pada badan, terutama pada daerah kewanitaan. Sebenarnya secara ilmiah belum ada penelitian yang menunjukkan hubungan antara konsumsi terasi dengan timbulnya efek pada badan dan dareah kewanitaan.
Namun yang patut dipertimbangkan adalah jenis makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi aroma dari keringat yang dihasilkan adalah benar adanya. Misalnya saat mengonsumsi bumbu dan bahan makanan yang berbau menyengat seperti bawang putih akan menimbulkan aroma yang tidak sedap pada keringat yang dihasilkan. Aroma keringat inilah yang kemudian akan menimbulkan bau badan yang tidak sedap dan mungkin juga daerah kewanitaan menjadi berbau tidak sedap pula.

Zat Pewarna dan Zat Pengawet
Hal terpenting yang menjadi perhatian dalam mengkonsumsi terasi yaitu adanya kecenderungan penampilan bahan pengawet berupa formalin (yang umum digunakan untuk mayat) dan zat pewarna tekstil (rhodamin B) pada pembuatan terasi. Penggunaan pengawet dimaksudakan untuk memperpanjang masa simpan dari terasi, sedangkan zat warna merah ditambahkan untuk meningkatkan penampilan terasi. Terasi yang sebenarnya memiliki warna asli seperti tanah yaitu cokelat kehitaman, maka agar lebih memikat perajin menambahkan bahan pewarna.
Ada anggapan semakin merah warna terasi semakin menarik perhatian calon pembeli. Sayangnya banyak produsen nakal yang menggunakan rhodamin B sebagai bahan pewarna karena harganya lebih murah dan warnanya sangat mencolok. Padahal zat pewarna tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan apalagi jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat memicu timbulnya kanker. 
 
sumber :  http://kosmoliner.blogspot.com/2008/04/terasi.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar